introduction
Mengapa diperlukan arsitektur platform API?
API dapat berperan menjadi kolaborator dengan cara menyediakan open platform & open API dalam melakukan kerja sama dengan partner & digital ecosystem untuk mempermudah dan mempercepat pengembangan solusi/layanan baru, inovasi dan model bisnis
Sebuah perusahaan merilis API untuk umum agar pengembang software lain dapat merancang produk/solusi yang didukung oleh layanannya. Developer dapat membuat aplikasi dengan memanfaatkan API yang dirilis oleh pihak lain
Arsitektur digital platform API menyediakan arsitektur teknis untuk mengekspos produk API, menjalankan fungsi runtime dan management API agar dapat di-reuse. Digital Platform API juga berperan mengelola dan memonitor produk API dan menjadi “gateway”antara API Consumer dan API Provider
Arsitektur Digital Platform API yang tepat akan meningkatkan efisiensi pengembangan dan manajemen API, mengurangi effort dan waktu untuk pengembangan, pengelolaan dan pemeliharaan sehingga dapat mengurangi risiko teknis (diantaranya: kinerja, ketersediaan, dan speed-to-market)
Entitas Open API
Penyedia API (data attribute providers) yaitu entitas yang menyimpan data konsumen dan/atau menyediakan suatu layanan serta menyediakan API agar pihak ketiga dapat mengakses dan/atau menggunakan data konsumen dan/atau menggunakan layanannya melalui API yang dilakukan berdasarkan persetujuan konsumen
Pengguna API (third party provider – TPP) yaitu entitas pihak ketiga yang mengakses dan/atau menggunakan data konsumen yang disimpan oleh penyedia API dan/atau menggunakan layanan dari penyedia API yang dilakukan berdasarkan persetujuan konsumen
Konsumen yaitu pemilik data yang disimpan oleh penyedia API dan sebagai pihak yang berwenang memberikan persetujuan akses terhadap datanya
Skema Keterbukaan API
Tertutup - Private API: API hanya dapat diakses oleh internal dalam satu entitas
Terbuka - Member API: API hanya dapat diakses oleh pihak yang menjadi anggota suatu ekosistem dengan suatu aturan keanggotaan yang jelas
Terbuka - Public API: API terbuka bagi publik namun tetap akan melalui suatu proses registrasi
Prinsip - prinsip standar Open API
Keterbukaan. Membuka kesempatan kepada berbagai pihak untuk mengakses API untuk transaksi sesuai dengan kontrak yang berlaku.
Interoperabilitas. Meningkatkan keterhubungan API dengan lebih efisien.
Fleksibilitas. Mudah menyesuaikan dengan berbagai bisnis model atau kategori API dan jenis teknologi (seperti spesifikasi teknis API, otorisasi, otentikasi, ataupun enkripsi).
Independensi. Menghindari adanya ketergantungan terhadap suatu pihak (seperti vendor teknologi).
Tata Kelola. Adanya tata kelola dalam Open API yang diawasi oleh standard governing body yang ditunjuk atau ditetapkan oleh otoritas terkait.
Persetujuan & Perlindungan Konsumen. Penerapan Open API wajib melindungi kepentingan konsumen dan keterbukaan data harus melalui persetujuan konsumen.
Kebaruan. Kebaruan teknologi yang digunakan dalam Open API.
Keamanan. Penerapan Open API yang menjamin aspek keamanan transaksi dan mitigasi risiko siber dan fraud.
Last updated
Was this helpful?